Adrenaline Rush

Square

Mengoptimalkan Waktu dan Target Pace

Sudah hampir 11 pekan saya mengikuti program lari dari Garmin, dari total 15 pekan yang dirancang. Program ini memiliki jadwal latihan tiga kali per pekan dengan durasi yang bervariasi, mulai dari 30, 40, hingga 50 menit. Beberapa sesi juga memiliki target pace, dengan rentang antara 8:45 – 9:00 menit per kilometer.

Awalnya, saya menargetkan 5K sub-30, tetapi setelah dua pekan berjalan, saya menyadari bahwa target tersebut terlalu ambisius. Akhirnya, saya merevisi tujuan menjadi sekadar menyelesaikan 5K tanpa menetapkan target waktu tertentu. Fokus saya pun bergeser dari mengejar angka ke menikmati proses latihan.

Pagi ini adalah salah satu momen yang memberikan pelajaran berharga. Saya memiliki jadwal lari, tetapi juga mendapatkan tugas dari kantor untuk standby pukul 07.00 AM. Biasanya, dalam situasi seperti ini, saya akan menggeser jadwal lari atau bahkan membatalkannya. Namun, kali ini saya berpikir: “Jadwal lari hari ini hanya 30 menit. Jika saya mulai lebih awal, saya bisa menyelesaikannya tepat pukul 06.00 dan masih memiliki cukup waktu untuk bersiap ke kantor.”

Sesuai perkiraan, saya menyelesaikan sesi tepat pukul 06.00, menempuh lebih dari 4 km dalam 30 menit, dan tiba di kantor tepat waktu. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa semakin ketat jadwal kita, semakin besar energi dan effort yang kita keluarkan untuk tetap menepati komitmen yang telah dibuat. Adrenaline rush dalam mengejar target waktu justru mendorong saya untuk lebih disiplin dan efisien dalam mengatur waktu.

Sering kali, kita merasa tidak memiliki cukup waktu untuk berolahraga atau melakukan hal-hal yang kita sukai. Namun, pengalaman ini mengajarkan bahwa dengan perencanaan yang tepat, banyak hal tetap bisa kita lakukan tanpa harus mengorbankan prioritas utama. Justru, dengan jadwal yang lebih padat, kita bisa lebih efisien dan termotivasi untuk mencapai target yang kita tetapkan.

Mungkin, kuncinya bukan soal punya banyak waktu, tetapi bagaimana kita mengelola waktu yang kita miliki dengan lebih efektif.

Pentingnya Target Pace dalam Latihan Lari

Menurut saya, tidak ada salahnya memiliki target pace tertentu dalam program latihan lari. Mengapa? Karena dengan rentang waktu yang tersedia, semakin kecil pace-nya, semakin banyak mileage yang bisa kita capai.

Sebagai contoh, jika setiap pagi kita memiliki waktu lari antara 30 hingga 40 menit, maka perbedaan pace akan menentukan seberapa jauh kita bisa berlari dalam sesi tersebut:

  • Pace 8:00 – 40 Menit: 5K
  • Pace 7:00 – 35 Menit: 5K
  • Pace 6:00 – 30 Menit: 5K

Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih strategis dalam mengatur sesi latihan dan menyesuaikan target dengan kondisi serta kemampuan kita.

Update (10/2) : acaranya ternyata batal, tapi saya belajar untuk tetap taat schedule, kalo hari itu lari ya coba ditepati sesuai jadwal, kecuali mesti standby 6:30 udah lain cerita kalo itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *