Baca infografis, akun dakwah islam, ditulis
“Menikahi laki laki miskin, tidak akan mengurangi jatah rejeki mu, sama hal menikahi laki laki kaya tidak akan menambah jatah rejeki mu”
Kata kata ini membuat saya berpikir, Allah menciptakan mahluk nya lengkap dengan jatah rejeki nya. Suami, Istri dan Anak semua punya jatah rejeki nya masing masing, hanya wasilah (jalan mendapatkan nya) saja yang berbeda.
Suami bekerja dapat gaji, digaji perusahaan atau negara yang sejati nya itu juga hanya wasilah dari Allah yang Maha Pemberi. Istri dapat dari suami, anak dapat dari bapak nya, semua itu jatah rejeki masing masing tidak mengurangi jatah dari si pemberi (paham ya maksudnya).
Saya awalnya juga ga paham dengan konsep ini. Pemikiran awal, kalo anak ya dapet rejeki dari jatah bapak, istri dari jatah suami, om ngasih jatah rejeki nya buat ani ani nya *eh.
Intinya seharusnya tidak ada ketakutan atas rejeki, ini sudah ditetapkan Yang Punya Jagat ini, kadang yang bikin rumit, ketidak tahuan atas konsep ini. harusnya tidak perlu takut untuk menikah dengan alasan takut tidak bisa mencukupi pasangan dan anak, iya kan sudah ada jatah nya sendiri sendiri.
rumit kedua biasanya karena dari pasangan tadi, cuma salah satu yang sudah paham konsep rejeki. yang satu tidak paham masih pakai logika manusia yang sama sekali beda dengan konsep rejeki dalam pandangan Islam