Singkatnya, ini cerita driver online dibohongi seorang bapak, yang leasing motor untuk anaknya, ia dijanjikan sejumlah uang untuk membantu proses leasing, setelah leasing beres, uang kompensasi ga dapet, kontak nya diblok.
Jadi akhir September, saya ada tugas ke Solo, mungkin kalau flight nya ontime, gak akan ketemu driver online ini. Saya tidak percaya kebetulan, hari itu saya yakin memang harus ketemu mas ini (driver online), untuk sekarang Saya belum ketemu, kenapa tapi saya yakin pasti ada hikmahnya.
Seharus nya saya sampai jam 15.00, tapi karena delay baru sampai Solo lewat Magrib. Kami (berempat) coba pesen taxi online, dan full, estimasi dari bandara ke Alila tempat kami menginap, sekitar 100 ribu sekian, dan karena penuh dan tidak bisa order di dalam bandara kami putuskan jalan kedepan.
Kami sempat menunggu hampir 20 menit, sebelum Brio sebut saja dia begitu,menghampiri kami dan menawarkan jasa nya untuk mengantar ke Alila, dengan tarif 50 ribu. Well tanpa pikir panjang, kami putuskan naik. Awal naik ga ada perbincangan serius, biasa basa basi, cuaca yang panas dan lama tidak turun hujan.
Sampai satu waktu dipersimpangan jalan, ada motor yang hampir kita tabrak, karena menghalangi jalan. Saya bilang ” Sepertinya bapaknya lagi banyak pikiran”, tidak terduga Brio merespon dan akhir nya bercerita “Ngomong soal banyak pikiran, saya juga lagi banyak pikiran ” ujar Mas Brio.
Dia pun bercerita, sekitar setahun yang lalu, dia dapat penumpang, dari bandara, sebut saja Sam si penumpang dan anak perempuan nya yang kuliah di Solo. Setelah mengantar mereka, Sam minta tolong Brio untuk mencarikan motor yang dapat disewa untuk anaknya. Brio karena pada dasar nya orang baik, membantu mencarikan dan tidak ada masalah.
Kemudian Sam minta tolong lagi ke Brio, untuk mengambil leasing motor untuk anak perempuan nya. Kendala nya karena Sam tidak punya KTP Solo, akhirnya minta tolong Brio untuk mengambilkan leasing nya.
Awal nya dia menolak, sampai akhirnya Sam menjanjikan ” Nanti ada kompensasi nya untuk Mas”.
Mas Brio bimbang, lalu cerita ke Istrinya yang pada awalnya menolak (karena syarat leasing harus ada persetujuan pasangan). Singkat cerita Istri mas Brio akhirnya setuju dengan syarat kalau ada msalah dia ga mau ikut campur. Uang transfer dari Sam sejumlah satu juta, pun diberikan untuk istri Brio.
Brio akhirnya menyetujui dengan catatan, pembayaran harus tepat waktu, Sam menyetujui dan proses leasing pun berjalan. “Sebenernya saya sudah mulai curiga sejak bulan pertama” kata Brio, Aneh gimana Mas? respon saya.
Jadi bulan pertama berjalan, pihak leasing memberikan cash back sebesar satu bulan cicilan, Brio yang emang pada dasarnya jujur, bilang ke Sam kalo dapat cash back. Ekpektasi Brio, uang cash back itu jadi kompensasi dia. Ternyata salah, Sam bilang ” Kalau gitu, cashback nya untuk membayar bulan pertama, jadi saya tinggal bayar sebelas bulan lagi, untuk mas (Brio) saya carikan soalnya saya lagi kekurangan uang. Brio memaklumi.
Sampai pada bulan terakhir, ternyata ada terlambat bayar, pihak leasing menghubungi Brio.” Ini ada terlambat bayar, secepatnya saja dilunasi karena tinggal sebulan, biar proses penyerahan BPKB bisa langsung dilakukan”. kata pihak leasing.
Brio menghubungi Sam, cuma saya lupa apakah Brio membayarkan cicilan bulan itu atau akhirnya anak perempuan Sam yang membayarkan. Pembayaran leasing selesai, BPKB dapat diambil. Karena atas nama Brio lewat WA, anak perempuan Sam minta tolong Brio mengambilkan, Brio menjawab akan mengambilkan cuma minta waktu karena masih ada yang harus dia kerjakan.
Akhirnya Brio mendatangi tempat leasing itu, dia kaget ternyata BPKB sudah diambil oleh anak perempuan Sam, padahal tidak ada surat kuasa dari Brio, bersyukur semua cicilan sudah lunas namun kompensasi dari Sam ke Brio yang dijanjikan tidak diberikan. “Dan parahnya, nomer saya di blok sama Sam dan Anak Perempuannya”.
Gak habis pikir, komentar saya ke Brio. “pertama pihak leasingnya kenapa bisa ngeluarin BPKB, trus kalau mas jahat kan bisa aja teror anak perempuan suruh bayar kompensasi”. Brio menjawab “Saya udah iklas, saya ga tau kenapa cerita ini”. jadi hari ini saya putuskan untuk mengiklaskan dan dapat bapak sebagai penumpang dan saya cerita.
Karena kita sudah sampai hotel, saya cuma bilang ke Brio, Mas orang baik, saya yakin nanti akan ada ganti nya yang lebih besar.