Hidup kadang seperti berjalan menembus kabut, ga terlalu jelas melihat, apa yang ada didepan kita. Pandangan terbatas tapi kita tahu harus tetap jalan, karena kita memang harus tetap berjalan untuk sampai di ujung jalan.
Seperti photo pertama, si penunggang kuda yang menuntun kuda nya meyusuri kabut, yang pasti pagi itu kudanya harus di kasih makan, dicarikan rumput dan diberi air minum
Seperti juga jalan hidup kita, kadang kita tetap mesti jalan walau dengan keterbatasan, ga tau apa yang bakal terjadi tapi kita tahu ga akan selamanya kabut turun, satu saat matahari akan bersinar atau malah hujan badai, we’ll never know.
Keindahan kabut justru bisa terlihat saat turun, begitupun kalau di analogikan kabut adalah persoalan hidup, problem hidup yangkita hadapi selalu ada hikmah (baca: keindahan) yang ada didalamnya.
Kita mungkin baru tahu keindahan nya setelah kita melewatinya, setelah matahari bersinar kita bisa melihat sekeliling dengan jelas dan berguman, “What The Fog” Oh ini yang ada di depan kita selama ini.
Kita mungkin ga tahu apa rencana Tuhan untuk hidup kita, cuma yang pasti kita harus tetap menjalani sampai waktu tiba kita sampai di ujung jalan.
kesadaran diri Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian di tengah jalan, dan yakin Dia punya rencana tebaik untuk kita umat nya, yang kadang tidak selalu taat
Story Behind
Waktu itu jam 6.00 AM dan suasana masih agak gelap dan bagus nya masih ada kabut yang cukup tebal yang turun. Dingin dan syahdu, ada penunggang kuda yang sepertinya sedang mulai mencari rumput untuk kudanya.
Selain dapat photo Kuda dan Pengendara nya, juga dapat kabut di ladang jagung. Jadi dipinggir jalan, ada kebun jagung, awal nya sih mau jalan masuk kedalam lebih jauh ke kebun itu, tapi temen seperjalanan lebih milih cari bubur di deket pasar lembang, ya udah Bubur saat itu jadi pilihan rasional.
Oh iya kenapa ada Kuda, baru inget di sekitar lembang masih banyak dokar, selain untuk transportasi warga lokal, karena ada beberapa objek wisata di sekitar situ, jadi populasi dokar cukup banyak.