Teringat waktu umrah enam tahun lalu, mengunjungi kota Nabi, thawaf bersama ribuan orang dari seluruh dunia, ga ada terbersit, bahwa dua kota suci itu akan terlarang untuk di kunjungi untuk sementara waktu.
Corona, ga tampak tapi impact nya begitu besar, jangan kan ke dua masjid suci itu, ke mesjid dekat rumah untuk sholat berjamaah dan sholat jumat pun terlarang.
Allah yang punya kuasa, apa yang kita pikir gak mungkin, mudah bagi Allah untuk membuat nya.
Marah? kenapa harus marah, kalau kita tidak terima itu sudah ketentuan Nya, takdir nya suka tidak suka, mau tidak mau ya harus di terima dengan sabar dan lapang dada.
Kalo saya pribadi banyak belajar dari kondisi sekarang, seperti, ada satu waktu pernah ingin ngerasain kerja dari rumah, iya karena liat temen temen banyak yang freelance, kerja dari rumah, mobile ga perlu ke kantor.
Dan terjadi sekarang, kalau pikiran itu doa, kalau Allah ijabah, macam macam jalan Nya, dengan jalan yang tak terduga.
Dan pasti banyak hal lain, yang bisa kita ambil postif nya, yang merasa kesulitan bagi waktu antara kerjaan dan keluarga, sekarang di kasih waktu lebih untuk kerja dekat dengan pasangan, anak atau orang tua.
inti nya sih, apapun yang kita hadapi sekarang, Allah cuma mau kita terima, di hidupi di alami tanpa banyak kata mengapa.
Banyak hal yang tetap harus kita syukuri, kesehatan keamanan, Be Safe Guys, Stay At Home for your own good